" Yukkk belajar mengenai penemuan-penemuan terbaru bersama saya Pipit Wulandari dari Pendidikan IPA IKIP Veteran Semarang"
A. Gelombang Otak
Jaringan
otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Gelombang
listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak
manusia menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan. Gelombang otak
adalah pola gelombang listrik yang ditemukan di otak setiap orang. Teknologi
gelombang otak pertama kali ditemukan oleh Ricard Caton. Dalam jurnal medis di
Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada belahan
otak kelinci dan monyet ditemukan aktifitas otak.
Penelitian tentang gelombang otak
kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890. Dalam sebuah artikelnya
dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci dan otak anjing. Dia
menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang mirip cahaya.
Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi
bernama Hans Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia pada
tahun 1920.
Getaran atau frekwensi adalah jumlah
pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz). Berdasarkan riset selama
bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda
untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, panik, dan
sebagainya. Frekwensi otak akan selalu berbeda sesuai kondisi pikiran dan fisik
seseorang.
1.
Gamma
(16 hz - 100 hz)
Gelombang
Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Gelombang gamma adalah gelombang
otak (brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktivitas mental
yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan
kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan. Kondisi Gamma adalah
kondisi dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson
(Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada
lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat
200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan
dengan kemampuan yang luar biasa.
2.
Beta
(di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)
Gelombang
Beta merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang
mengalami aktivitas mental yang terjaga penuh, menjalani aktivitas sehari-hari
yang menuntut logika atau analisis tinggi. Seperti mengerjakan soal matematika,
berdebat, olah raga dan memikirkan hal yang rumit. (Kuswandi, 2014:51)
Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma
, lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran
gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak
ketika berpikir, rasional, dan pemecahan masalah
3.
Alpha
( 8 hz - 12 hz )
Gelombang
Alpha adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang
mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup
atau mulai mengantuk. Manusia menghasilkan gelombang Alpha setiap akan tidur,
tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena Alpha banyak
dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada
pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan
gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz, merupakan frekwensi pengendali,
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Seseorang dapat mengingat mimpi,
karena memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa diingat,
tergantung kualitas dan kuantitas gelombang Alpha pada saat bermimpi. Alpha
adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar.
Gelombang
otak Alpha juga terjadi ketika kita mengalihkan perhatian kita ke dalam, jauh
dari urusan dan masalah realitas fisik sehari-hari. Gelombang Alpha dapat
muncul dengan mata terbuka dan fokus pada satu tempat, namun bagi kebanyakan orang
gelombang Alpha terjadi lebih mudah dengan mata tertutup (ketika mata tertutup
maka kita lebih mudah untuk menghindari gangguan dari luar).
4.
Theta
( 4 hz - 8 hz )
Gelombang
Theta adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami
tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan
dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga
menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi
dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu
mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang
Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya
kepada orang lain.
Bayi
dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak
anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang
alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak
cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa
adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi
anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi
mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Gelombang
Otak (Brainwave) theta dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena
berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa
banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal
laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita
bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam
kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila
kita dapat memasuki fase gelombang theta.
5.
Delta
(0.5 hz - 4 hz)
Gelombang
Delta adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan
frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 4 hz. Otak seseorang menghasilkan gelombang ini ketika seseorang tertidur
lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran.
Tubuh melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan
aktif memproduksi sel-sel baru saat seseorang tertidur lelap. Gelombang Delta adalah
gelombang yang paling rendah pada otak, otak tidak akan pernah mencapai frekwensi
0 hz, karena jika otak frekuwensinya 0 hz maka akan mati.
Gambar gelombang otak
B.
Penemuan EEG
Electroencephalogram
adalah sebuah alat yang mampu memvisualisasikan Gelombang Otak (Brainwave)
manusia ke dalam bentuk grafik. Gelombang Otak (Brainwave) ini diukur
berdasarkan beda pontensial yang terjadi secara berulang-ulang di antara
elektroda yang dihubungkan ke kepala manusia.
EEG
pertama kali dicetuskan oleh Richard Calton, seorang dokter yang berasal dari
Liverpoll. Richard menemukan aktifitas kelistrikan yang terjadi di otak kelinci
dan monyet pada bagian cerebral
hemisphere, kemudian diikuti oleh penemuan aktifitas listrik yang terjadi
secara spontan pada kelenci dan anjing yang diakibatkan oleh stimulus cahaya
oleh Adolf Beack. Penelitian mengenai fenomena kelistrikan yang terjadi pada
bagian otak terus berlanjut hingga pada tahun 1924, seorang dokter asal
Jenrman, Hans Berger berhasil merekan aktifitas otak pertama dengan alat yang
merupakan cikal bakal EEG.
Hans
Berger adalah seorang profesor psikiater dan direktur Klinik Universitas
Psikiater Jena (1919-1938). Akan tetapi, dia terkenal bukan karena hal itu. Dia
menjadi tokoh dunia akibat kontribusinya yang besar dalam penelitian aktivitas
dan kesadaran otak manusia. Penelitian ini bahkan membawanya pada penemuan
suatu alat yang mengubah khazanah ilmu kedokteran. Namanya adalah
Electroencephalogram (EEG). Hans Berger lahir pada 21 Mei 1873. Dia
berkebangsaan Jerman, tepatnya berasal dari kota kecil sebelah Utara Bavaria
Neuses dekat Coburg. Berger adalah anak seorang dokter, Paul Friedrich Berger.
Ibunya, Anna Rückert merupakan anak dari seorang penyair Jerman. Berger sangat
dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Itu sebabnya, Hans Berger banyak disebut
sebagai seorang ilmuwan filsafat. Hans Berger lulus dengan kehormatan dari
Gymnasium di Coburg. Kemudian dia mendaftar di Universitas Berlin sebagai
mahasiswa Astronomi pada tahun 1892. Tahun berikutnya, dia menjadi relawan
untuk tentara Jerman. Tahun 1897, dia mendapat gelar dokter dan menjadi staf
junior dari klinik psikiater yang kelak menjadikannya direktur. Tahun 1901,
Berger menjadi dosen. Di tahun itu pula, dia memublikasikanpenelitiannya
mengenai fungsi otak manusia dan catatan ukurannya berdasarkan modifikasi peredaran
darah.
Di
awal tahun 1902, dia menjadi terkenal. Hal ini karena dia mencatatkan
penelitiannya mengenai aktivitas cerebral korteks (otak) anjing. Akan tetapi,
tahun 1910, dia merasa putus asa akan hasilnya yang tak begitu berarti. Berger
juga mendapat jalan buntu akan penelitiannya mengenai energi fisika yang
memengaruhi otak. Setelah sempat menjadi relawan di rumah sakit Rethel,
Prancis, dia kembali ke Jerman dan terpilih menjadi direktur klinik universitas
psikiater di Jena. Dalam beberapa tahun pertamanya sebagai direktur, Berger
melakukan penelitian mengenai hubungan antara otak dan jiwa. Akan tetapi, dalam
keadaan senggang dia melakukan penelitian pribadi mengenai aktivitas elektrik
di dalam otak. Dalam kurun waktu ini, Berger dikenal sebagai orang yang
disiplin. Waktunya banyak tersita dalam penelitian.
Dari
hasil penelitiannya ia menyimpulka bahwa di dalam otak manusia terdapat
Gelombang Otak (Brainwave) Peralatan yang digunakan Berger sangatlah kasar. Dia
menggunakan galvanometer cincin Edelmann sebagai alat pencatatnya. Namun karena
kepintaran dan kecerdasannya, Berger akhirnya mampu menemukan suatu alat yang
dapat mencatat Gelombang Otak (Brainwave). Namanya adalah Electroncephalogram (
EEG ) yang ditemukannya pada tanggal 6 Juli 1924. Nama pasien yang membantu
ia berhasil adalah seorang anak muda bernama Zedel. Berger
meneruskan penelitiannya selama 5 tahun sebelum akhirnya ia memublikasikan alat ini. Pasiennya tidak
hanya orang yang mengalami gangguan kepala, tetapi juga orang yang normal.
Dalam melakukan penelitian, dia menaruh elektroda di bagian depan kepala dan di
bagian belakang kepala.
Tahun
1929, Berger memublikasikan hasil penelitiannya dalam suatu forum prestisius
Archiv für Psychiatrie und Nervenkrankheiten, dan judul ”Über das Elektrenkephalogram
des Menschen” menjadi artikel pertama dari keempat belas tulisannya mengenai
EEG yang dipublikasikan dalam kurun waktu 1929-1938. Artikel ketiganya pun
mampu membuktikan adanya Gelombang Otak (Brainwave).
Di
Negara asalnya (Jerman ) Hans Berger tidak begitu diperduliakan banyak dipedulikan. Alasannya Nazi yang
berkuasa di Jerman tidak percaya terhadap Berger yang pernah ikut Western
Front. Tahun 1938, Berger dipaksa untuk menghentikan penelitiannya.
Laboratoriumnya dibongkar dan dia dipindahkan ke kota kecil bernama Bad
Blankenburg di Thuringia. Dia pun mengalami depresi yang berkepanjangan. Dan
pada tanggal 1 Juni 1941, dia mengakhiri hidupnya dengan jalan menggantung
diri.
C.
Fungsi
EEG
Electroencephalogram
(EEG) adalah suatu test untuk mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak (Campellone, 2006).
Aktivitas otak berupa gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit
kepala disebut Elektro-Ensefalografi (EEG). Amplitudo dan frekuensi EEG
bervariasi, tergantung pada tempat perekaman dan aktivitas otak saat perekaman.
Saat subyek santai, mata tertutup, gambaran EEG nya menunjukkan aktivitas
sedang dengan gelombang sinkron 8-14 siklus/detik, disebut gelombang alfa.
Gelombang alfa dapat direkam dengan baik pada area visual di daerah oksipital.
Gelombang alfa yang sinkron dan teratur akan hilang, kalau subyek membuka
matanya yang tertutup. Gelombang yang terjadi adalah gelombang beta (> 14
siklus/detik). Gelombang beta direkam dengan baik di regio frontal, merupakan
tanda bahwa orang terjaga, waspada dan terjadi aktivitas mental.
Pada
awalnya, Berger membuat EEG hanya sebagai alat untuk mengukur Gelombang Otak
(Brainwave). Namun ternyata, lama kelamaan, EEG dijadikan sebagai alat yang mampu
mendiagnosis dan mengobati penyakit tertentu. Menurut Jan Nissl, 2006 EEG
dilakukan untuk :
1.
Mendiagnosa
dan mengklasifikasi Epilepsi
2.
Mendiagnosa
dan lokalisasi tumor otak, pendarahan otak, perkinson
3.
Mendiagnosa cedera kepala
4.
Narcolepsy
5.
Memonitor
aktivitas otak saat seseorang menerima anesthesia umum selama perawatan
6.
Mengetahui
kelainan metabolik dan elektrolit.
" Semoga bermanfaat, terus kunjungi blogg saya, sekian dan terimakasih"
👍👍👍👍
BalasHapus